Sistem Informasi
Psikologi
·
Apakah Sistem Itu ?
–
Kumpulan elemen-elemen
yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
·
Elemen Sistem
–
Tujuan
–
Mekanisme Kontrol
–
Input
–
Proses
–
Output
·
Karakteristik Sistem
–
Memiliki komponen
–
Memiliki batasan (boundaries)
–
Memiliki lingkungan
(environment)
–
Memiliki interface
–
Memiliki input
–
Memiliki output
–
Memiliki pengolah
–
Memiliki sasaran atau
tujuan
–
Sistem Terbuka vs
Tertutup
•
Sistem terbuka adalah
sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya
•
Sistem tertutup adalah
sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya
Data vs Informasi
•
Data
–
Terdiri dari
fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai
•
Informasi
–
Data yang sudah
diproses
–
Data yang sudah
memiliki makna
–
Data yang ditempatkan
pada suatu konteks
Karakteristik
Informasi yang Baik
•
Relevan
•
Tepat waktu
•
Akurat
•
Mengurangi
ketidakpastian
•
Mengandung elemen yang
baru
Sistem Informasi
•
Sistem informasi
–
Sistem terbuka yang
menghasilkan informasi dengan menggunakan siklus :
Input---Proses---Output
•
Fungsi sistem
informasi
–
Membantu
individu/kelompok melaksanakan aktivitas
•
Perencanaan
•
Pengorganisasian
•
Pengontrolan
•
Pengambilan keputusan
Komponen Sistem
Informasi
·
Hardware (perangkat
keras)
·
Software (perangkat lunak)
·
Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai
untuk mewujudkan pemrosesan data untuk menghasilkan output
·
Basis data : suatu pengorganisasian sekumpulan
data yang saling terkait sehingga memudahkan proses pencarian informasi
·
Jaringan komputer dan
komunikasi data
·
Brainware
Kemampuan
yang dimiliki oleh sistem informasi, antara lain :
a. Melaksanakan
komputasi numerik, bervolume besar dengan kecepatan tinggi
b. Menyimpan informasi
dalam jumlah besar ke dalam ruang yang kecil dan mudah
diakses.
c. Menyajikan
informasi dengan jelas
d. Mengotomatisasi
proses-proses yang manual
e. Menyediakan
komunikasi dalam dan antar organisasi yang murah, akurat, dan
cepat.
Hubungan
Sistem Informasi dengan Psikologi
Hubungan
psikologi dengan sistem informasi erat kaitannya dengan sistem informasi sumber
daya manusia. Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sebuah bentuk
interseksi atau pertemuan antara bidang ilmu manajemen.
1. Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia
Tiap
perusahaan memiliki system untuk mengumpulkan dan memelihara data yang
menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan
melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem manajemen
sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS.
1. Definisi Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS)
Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk
interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM)
dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin
yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam
aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem
pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan
terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource
planning (ERP).
Secara
keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari
aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat
universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui
satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya
dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi
ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan-aturannya.
2. Fungsi Sumber Daya
Manusia
Fungsi
sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama :
a.Perekrutan
dan Penerimaan (recruitment and hiring)
b.
Pendidikan dan Pelatihan
c.Manajemen
Data
d.
Penghentian dan Administrasi Tunjangan
e. Model
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
3. HRD (HUMAN RESOURCE
DEPARTMENT)
HRD atau
yang sering dipanjangkan menjadi Human Resources Department, bertanggung jawab
terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami percaya
bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi memiliki
8 aspek/pilar dimulai dari :
a.
Seleksi dan
Rekrutmen : Seleksi dan rekrutmen bertanggung jawab untuk menjawab
kebutuhan pegawai melalui penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai
baru tersebut di posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan
fungsinya dengan baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka
biasanya fungsi ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu
menyeleksi kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya
sangat bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi
maupun assessment center.
b.
Pelatihan dan
Pengembangan (Training and Development) : Training dan development
memiliki fungsi yang menjaga kualitas sumber daya manusia dalam organisasi
melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya
peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat dilakukan
secara internal maupun eksternal. Menurut survey DDI mengenai Leadership
Forecast (2006), beberapa metode pengembangan yang populer saat ini adalah
on-the-job training dan coaching disusul training.
c.
Compensation and
Benefit (Compensation and Benefit) : Compensation and Benefit berfungsi
untuk menyusun strategi hingga implementasi atas seluruh kompensasi yang
diterimakan kepada pegawai yang mengacu pada kondisi pasar.Penilaian kinerja
merupakan upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan
dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar performance management
bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja
para pegawai hingga laras dengan objective yang harus dicapai oleh organisasi.
Saat ini kami melihat berbagai strategi/metode/sistem penilaian kinerja, namun
kami percaya bahwa tanpa eksekusi yang efektif maka strategi/metode/sistem yang
sudah disusun akan menjadi sia-sia.
d.
Perencanaan Karir
(Career Planning) : Career Planning bertanggung jawab atas pengelolaan,
perencanaan dan jenjang karir bagi seluruh anggota organisasi. Fungsi ini
menjawab setiap pegawai memiliki jalur karir menurut tugas, tanggung jawab, dan
kompetensi yang ia miliki. Mengacu kepada kondisi jangka panjang, karir setiap pegawai
akan ditentukan oleh kelompok kerja di mana masing-masing pegawai bekerja
(vertical path), namun dengan mempertimbangkan besarnya organisasi
masing-masing, penyeberangan karir dari setiap kelompok tidak dapat dihindarkan
(cross functhin career path) atau bahkan berpindah dari satu kelompok ke
kelompok lainnya (horizontal carreer path).
e.
Hubungan Karyawan
(Employee Relations) : Employee Relation Management biasanya juga
berfungsi sebagai internal PR bagi setiap kebutuhan pegawai terhadap informasi,
kebijakan dan peraturan perusahaan. Fungsi ini juga penting untuk menggali
input-input dari pegawai mengenai berbagai aspek dalam organisasi.
f.
Separation
Management : Separation Management adalah fungsi yang mengelola seluruh
tindakan pemutusan hubungan kerja dalam organisasi bayak yang disebabkan karena
normal separation (pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced
separation (indisipliner, dll), atau early retirement (pensiun sebelum
masanya).
g.
Personnel
Administration : Personnel Administration yang biasa dikenal dengan
Personalia atau Kepegawaian adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi
HR yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee
Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi,
pencatatan cuti tahunan.
h. HRIS : Masing-masing pilar inilah yang akan
menopang kinerja fungsi HR dalam organisasi untuk dapat menghasilkan sumber
daya manusia berkualitas untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam organisasi.
Sedikit
Contoh Sistem Informasi Psikologi SDM : lamaran online, wawancara online.
1. Psikologi
1. Pengertian Psikologi
Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.
Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat
tentang jiwa manusia.
Jiwa
secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti
lembaga hidup (levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht).
Jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa
diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari
“jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk
tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang
hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk
memisahkan diri dari ilmu filsafat.
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata)
dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental
tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga
Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku dan proses mental(Prabowo&Riyanti).
Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu
maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka
adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara,
duduk , berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi
berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
2. Sistem Informasi
Psikologi
Suatu
sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya. Ada juga yang menyebutkan sebuah sistem terintegrasi atau sistem
manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen
dalam suatu organisasi. Secara umum, bisa disimpulkan bahwa sistem informasi
psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi –
informasi yang berhubungan dengan psikologis. Penggunaan sistem informasi
dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih
bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi
secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah
teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan
menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress
Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes
psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti
Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan
psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes
psikologi itu sendiri.
Dari
keseluruhan uraian mengenai sistem, Informasi, dan psikologi di atas, maka
dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa definisi “Sistem Informasi Psikologi”
adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku
terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi
pada manusia sehingga data tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat
digunakan untuk tujuan tertentu seperti tujuan penelitian. Contoh nyata dari
pengaplikasian SIP dalam kehidupan adalah penggunaan teknologi dalam
pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi
alat tes psikologi).
Memang
antara Psikologi dan Informasi Teknologi memiliki kajian objek teoritis dan
aspek yang berbeda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu mereka, namun dalam
beberapa hal keberadaan Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmu yang
membantu dalam upaya pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu
Psikologi.
E-Counseling
merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang
Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu
media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat
memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan E-counseling atau
e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi
yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan
melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi
psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah
untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan
kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara
langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya,
psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis
yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberika pelayanan psikologi.
Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal
in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui dalam
terapi face-to-face (secara langsung). Bentuk lain dari penerapan teknologi
dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini memang dibuat untuk membantu
berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun
menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data. Data yang bisa
diaplikasikan dalam SPSS adalah data secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat
membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di
bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang
dibutuhkan tidaklah sedikit, karena untuk memperoleh hasil yang akurat
memerlukan cukup banyak subjek sebagai respondennya. Disinilah peranan SPSS
sangat dibutuhkan, data yang telah diperoleh untuk diolah bukanlah data yang
sedikit dan sangat melebihi daya tampung manusia jika pengolahan tersebut harus
dilakukan secara manual, akan terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan
akan sangat membuang energi dalam pelaksanaanya, dengan aplikasi SPSS lah
berbagai masalah yang muncul jika di olah secra manual dapat teratasi.
Selain
itu pengembangan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi
(ICT) telah merubah pandangan, cara untuk bekerja maupun belajar dan juga
implementasinya di lapangan. Ditandai dengan kemunculan istilah-istilah baru
dalam pendidikan dan pelatihan yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
digital maupun elektronik. Beberapa istilah tersebut antara lain : eBooks,
e-learning / e-training / e-pedagogy, cyber-caebmpus.E-learning merupakan salah
satu media belajar yang mulai diterapkan oleh beberapa institusi
pendidikan, yang berguna untuk memudahkan proses belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Fenni. Pengertian
Sistem dan Analisis Sistem. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, darihttp://download.-ebookgratis.info/pengertian-sistem-dan-analisis-sistem/.
Fitriani.
(2011). Penerapan teknologi dalam bidang psikologi. Diakses pada
Kamis, 11 Oktober 2012, darihttp://dwipa1.blogspot.com/2011_04_01_archive.html.
Maizar.
(2012). Sistem Informasi Psikologi. Diakses pada Sabtu, 13
Oktober 2012, darihttp://maizarpsikologi09.blogspot.com/2012/09/sistem-informasi-psikologi.html.
Muhibbinsyah.
(2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Narendro. Gambaran
umum sistem informasi dan teknologi informasi. Diakses pada Selasa, 9
Oktober 2012, darihttp://narendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19130/SI-1+Gambaran+SI+dan+TI-narendro.pdf.
Nawawi, H.
(2011). Manajemen sumber daya manusiauntuk bisnis yang kompetitif. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Nurmala.
(2011). Sistem informasi psikologi. Diakses pada Kamis, 11 Oktober
2012, dari http://sitinurmala-mala.blogspot.com/2011/02/sistem-informasi-psikologi.html.
Psikologizone.
(2009). Pengertian Ilmu Psikologi. Diakses pada Kamis, 11
Oktober 2012, darihttp://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110.
Purnomo.
(2012). Sistem Informasi Psikologi. Diakses pada Kamis, 11
Oktober 2012, dari http://4jipurnomo.wordpress.com/sip-sistem-informasi-psikologi/.
Riyadi,
A.S. Pengertian Sistem Informasi Psikologi. Diakses pada Rabu,
10 Oktober 2012, dariagungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf.
Riyanti,
B.P.D., dan Prabowo, H. (1999). Psikologi umum. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
Setyawan.
(2008). Sistem informasi sumber daya manusia. Diakses pada Kamis, 11 Oktober
2012, dari http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/02/sistem-informasi-sumber-daya-manusia/#more-46.
Sharen.
(2011). Dampak perkembangan teknologi terhadap psikologis individu.
Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://cintaluna-lovelyluna-psikologi.blogspot.com/.
Sharen.
(2011). Sistem informasi sumber daya manusia. Diakses pada Kamis,
11 Oktober 2012, dari http://cintaluna-lovelyluna-psikologi.blogspot.com/.
Wikipedia.
(2012). Informasi. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, darihttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasi .
Wikipedia.
(2012). Psikologi. Diakses pada Rabu, 10 Oktober 2012, darihttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi.