Nama
: Bachty Halomoan Siagian
Kelas/NPM : 3PA03/15509377
Mata
Kuliah : Psikoterapi
Terapi Rasional –
Emotif Albert Ellis (1962)
Terapi
ini diperkenalkan pada tahun 1955 oleh Albert Ellis yang lahir pada tanggal 27
september 1913 di Pitsburgh, Pennsylvania, yang kemudian dibesarkan di New
York. Ellis adalah alumnus dari City University Of New York dalam bidang
Business Administration dan setelah itu baru mengikuti pendidikan Psikologi
Klinis pada tahun 1942 di Columbia University dan mememperoleh gelar doktornya
pada tahun 1947. Sebelumnya ia menjadi pengarang dengan status bebas, dan
banyak menulis buku maupun artikel, terutama mengenai seksualitas, disamping
pernah pula sebagai manajer personalia. Segera setelah ia menyelesaikan
pendidikan dokternya, ia bekerja sebagai psikolog klinis di New Jersey Sate
Diagnostic Center, Menlo Park. Setahun kemudian ia menggabungkan diri dengan
New Jersey Department Of Institutions and Agencies di Trenton. Bersamaan dengan
jabatan – jabatannya, Ellis mempunyai praktik pribadi yang dilakukan sejak
tahun 1943, mengkhususkan diri pada psikoterapi dan konseling perkawinan. Ellis
sendiri mengatakan bahwa dialah yang memelopori seks terapi. Ia juga seorang
psikoanalisis, yang merasakan bahwa pendekatan psikoanalisis tidak efisien.
Pada tahun 1959, ia ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif pada institute for
Advanced Study in Rational Psychoterapy di New York City. Pada Tahun 1961 –
1962 ia bertindak sebagai Ketua dari Devision Of Consulting Psychology APA.
Ia
juga mengarang beberapa buku yang berhubungan dengan pendekatan Teori Rasional
– Emotif ; Introduction to the Principles of Scientific Psychoanalysis – 1950 ,
Sex Society and The Individual – 1953 The American Sexual Tragedy – 1954,
Reason and Emotion in Psychoterapy- 1962 Growth Through Reason- 1971, Why Some
Therapies Don’t Work (dengan R.J. Yeager)- 1989
Terapi
rasioanl- emotif menurut Ellis mendasarkan pada konsep bahwa berfikir dan
berperasaan saling berkaitan, namun dalam pendekatannya lebih menitikberatkan
pada pikiran dari pada ekspresi emosi seseorang.
Pandangan
Ellis (1980) terhadap konsep manusia adalah :
1. Manusia
mengkondisikan diri terhadap munculnya perasaan yang mengganggu
2. Kecendrungan
biologis sama halnya dengan kecendrungan cultural untuk berfikir salah dan
tidak ada gunanya, berakibat mengecewakan diri sendiri.
3. Kemanusiannya
yang unik untuk menemukan dan menciptakan keyakinan yang salah dan mengganggu.
4. Kemampuannya
yang luar biasa untuk mengubah proses – proses kognitif, emosi dan perilaku.
Terapi
dilihaynya sebagai usaha untuk mendidik kembali (reeduction), jadi terapis
bertindak sebagai pendidik, dengan antara lain memberikan tugas yang harus
dilakukan pasien serta mengajarkan strategi tertentu untuk memperkuat prsoses
berfikirnya. Proses ini dilakukan dengan pendekatan langsung (directive) atau
pendekatan elektrik. Manusia sebagai Makhluk berfikir dapat menghilangkan atau
mengurangi gangguan emosi atau sesuatu yang menimbulkan perasaan tidak bahagia,
dengan belajar berfikir rasional. Terapi bertujuan menghilangkan cara berfikir
yang tidak logis, yang tidak logis, yang tidak rational dan menggantinya dengan
sesuatu yang logis dan rasional.
Adapun
kegiatan para terapis menurut Elllis (1973) adalah :
1. Mengajak
klien untuk berfikir tentang beberapa gagasan dasar yang irasional yang telah
memotivasi banyak gangguan tingkah laku.
2. Menantang
Klien untuk menguji gagasan – gagasannya
3. Menunjukan
kepada klien ketdaklogisannya pemikirannya
4. Menggunakan suatu analisis logika untuk meminimalkan
keyakinan – keyakinan irasioanl klien
5. Adanya
kegiatan memberikan pemahaman pada klien bahwa keyakinan –keyakinan itu
membahayakan dia dan masa depannya
6. Meggunakan
absurditas dan humor untuk menghadapi irasionalitas pikiran klien
7. Mengganti
gagasan yang irasional dengan gagasan rasional yang memiliki landasan empiris
8. Mengajari
klien meminimalisir gagasan irasional serta yang tidak logis
Terapi
Rasional – Emotif adalah suatu proses didaktik dan karenanya menekankan metode
– metode kognitif, seorang Ellis (1974) juga menunjukan bahwa penggunaan meode
ini terapi tingkah laku, adapun orang – orang biasa mengatakan kepada diri
sendiri kalimat irasional yang membuat diri mereka merasa terngganggu dan
menciptakan hasrat serta pemikiran bawasanya saya akan gagal, tetapi lewat
teari Ellis ini kita menerapkan pemikiran rasional dan membatasi gagasan
pemikiran yang bersifat irasional.
Secara
singkat dapat dikemukan bahwa terapi rasional – emotif ini mempergunakan
pendekatan langsung untuk “menyerang” dan menghilangkan pikiran – pikiran yang
tidak rasional dan menggantinya dengan pikiran yang rasional dan logis.
Mengetahui seberapa
jauh pasien terganggu dengan keadaanya, yaitu menurut Ellis (1977- 1978) dengan
mempergunakan masalah – maslah klinis seperti : depresi, nasietas, gangguan karakterologis,
sikap melawan, masalah seks, percintaaan, perkawinan, pengasuhan, maslah
perilaku pada anak dan remaja.
Bersumber dari :
Supriyadi, T &
Indrawati Erdina.(2011). Psikologi Konseling. Jakarta: Inti Prima
Corey Gerald. (2003).
Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama