Minggu, 07 Oktober 2012

Cognitive Behavioural Therapy (CBT)


Nama              : Bachty Halomoan Siagian
Kelas/NPM      : 3PA03/15509377
Mata Kuliah    : Psikoterapi
Terapi Rasional – Emotif Albert Ellis (1962)
Terapi ini diperkenalkan pada tahun 1955 oleh Albert Ellis yang lahir pada tanggal 27 september 1913 di Pitsburgh, Pennsylvania, yang kemudian dibesarkan di New York. Ellis adalah alumnus dari City University Of New York dalam bidang Business Administration dan setelah itu baru mengikuti pendidikan Psikologi Klinis pada tahun 1942 di Columbia University dan mememperoleh gelar doktornya pada tahun 1947. Sebelumnya ia menjadi pengarang dengan status bebas, dan banyak menulis buku maupun artikel, terutama mengenai seksualitas, disamping pernah pula sebagai manajer personalia. Segera setelah ia menyelesaikan pendidikan dokternya, ia bekerja sebagai psikolog klinis di New Jersey Sate Diagnostic Center, Menlo Park. Setahun kemudian ia menggabungkan diri dengan New Jersey Department Of Institutions and Agencies di Trenton. Bersamaan dengan jabatan – jabatannya, Ellis mempunyai praktik pribadi yang dilakukan sejak tahun 1943, mengkhususkan diri pada psikoterapi dan konseling perkawinan. Ellis sendiri mengatakan bahwa dialah yang memelopori seks terapi. Ia juga seorang psikoanalisis, yang merasakan bahwa pendekatan psikoanalisis tidak efisien. Pada tahun 1959, ia ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif pada institute for Advanced Study in Rational Psychoterapy di New York City. Pada Tahun 1961 – 1962 ia bertindak sebagai Ketua dari Devision Of Consulting Psychology APA.
Ia juga mengarang beberapa buku yang berhubungan dengan pendekatan Teori Rasional – Emotif ; Introduction to the Principles of Scientific Psychoanalysis – 1950 , Sex Society and The Individual – 1953 The American Sexual Tragedy – 1954, Reason and Emotion in Psychoterapy- 1962 Growth Through Reason- 1971, Why Some Therapies Don’t Work (dengan R.J. Yeager)- 1989
Terapi rasioanl- emotif menurut Ellis mendasarkan pada konsep bahwa berfikir dan berperasaan saling berkaitan, namun dalam pendekatannya lebih menitikberatkan pada pikiran dari pada ekspresi emosi seseorang.
Pandangan Ellis (1980) terhadap konsep manusia adalah :
1.      Manusia mengkondisikan diri terhadap munculnya perasaan yang mengganggu
2.      Kecendrungan biologis sama halnya dengan kecendrungan cultural untuk berfikir salah dan tidak ada gunanya, berakibat mengecewakan diri sendiri.
3.      Kemanusiannya yang unik untuk menemukan dan menciptakan keyakinan yang salah dan mengganggu.
4.      Kemampuannya yang luar biasa untuk mengubah proses – proses kognitif, emosi dan perilaku.
Terapi dilihaynya sebagai usaha untuk mendidik kembali (reeduction), jadi terapis bertindak sebagai pendidik, dengan antara lain memberikan tugas yang harus dilakukan pasien serta mengajarkan strategi tertentu untuk memperkuat prsoses berfikirnya. Proses ini dilakukan dengan pendekatan langsung (directive) atau pendekatan elektrik. Manusia sebagai Makhluk berfikir dapat menghilangkan atau mengurangi gangguan emosi atau sesuatu yang menimbulkan perasaan tidak bahagia, dengan belajar berfikir rasional. Terapi bertujuan menghilangkan cara berfikir yang tidak logis, yang tidak logis, yang tidak rational dan menggantinya dengan sesuatu yang logis dan rasional.
Adapun kegiatan para terapis menurut Elllis (1973) adalah :
1.      Mengajak klien untuk berfikir tentang beberapa gagasan dasar yang irasional yang telah memotivasi banyak gangguan tingkah laku.
2.      Menantang Klien untuk menguji gagasan – gagasannya
3.      Menunjukan kepada klien ketdaklogisannya pemikirannya
4.      Menggunakan  suatu analisis logika untuk meminimalkan keyakinan – keyakinan irasioanl klien
5.      Adanya kegiatan memberikan pemahaman pada klien bahwa keyakinan –keyakinan itu membahayakan dia dan masa depannya
6.      Meggunakan absurditas dan humor untuk menghadapi irasionalitas pikiran klien
7.      Mengganti gagasan yang irasional dengan gagasan rasional yang memiliki landasan empiris
8.      Mengajari klien meminimalisir gagasan irasional serta yang tidak logis
Terapi Rasional – Emotif adalah suatu proses didaktik dan karenanya menekankan metode – metode kognitif, seorang Ellis (1974) juga menunjukan bahwa penggunaan meode ini terapi tingkah laku, adapun orang – orang biasa mengatakan kepada diri sendiri kalimat irasional yang membuat diri mereka merasa terngganggu dan menciptakan hasrat serta pemikiran bawasanya saya akan gagal, tetapi lewat teari Ellis ini kita menerapkan pemikiran rasional dan membatasi gagasan pemikiran yang bersifat irasional.
Secara singkat dapat dikemukan bahwa terapi rasional – emotif ini mempergunakan pendekatan langsung untuk “menyerang” dan menghilangkan pikiran – pikiran yang tidak rasional dan menggantinya dengan pikiran yang rasional dan logis.
Mengetahui seberapa jauh pasien terganggu dengan keadaanya, yaitu menurut Ellis (1977- 1978) dengan mempergunakan masalah – maslah klinis seperti : depresi, nasietas, gangguan karakterologis, sikap melawan, masalah seks, percintaaan, perkawinan, pengasuhan, maslah perilaku pada anak dan remaja.
Bersumber dari :
Supriyadi, T & Indrawati Erdina.(2011). Psikologi Konseling. Jakarta: Inti Prima
Corey Gerald. (2003). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : Refika Aditama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar