Selasa, 22 Februari 2011

THE SUN

Halo Ksatria !

Aku memenuhi janjiku . Aku datang .

Terkadang, aku menyesal telah berikrar padamu. Tapi sudahlah, ini pertanda ternyata aku masih gila karena mempertahankanmu.

Hmm.. kali ini asbakmu tak penuh racun seperti biasanya ya? jambangmu juga sudah tumbuh, kau terlihat lebih tampan. Aku tahu, itu pasti karena malam enggan membuka mata untukmu, ya kan?

Jika boleh aku membentangkan bumi sampai bimasakti,

kau pasti berada pada titik temu antara galaksi dan blackhole.

Tenang saja, pesanmu pada event horizon mengenai ketidakberdayaan mentalmu sudah kusampaikan.

Namun kumohon ksatria,

jangan membuat lingkaran-lingkaran yang bisa tersentuh prominensa, aku lelah mengobati luka-luka bakarmu itu. berkali-kali.

Kalau saja, kau tahu bahwa jarak bumi dan tempatmu berada 150 juta km,

apakah kau masih membuatku seperti ini?

kalau kau tahu, bahwa kini kulitku habis terbakar, apakah kau masih mengecup keningku dengan kearogananmu??

Wahai ksatria,

Aku menahan distorsi gravitasi dengan rusukku,

Aku melawan perih dilututku karena berlari mencarimu pada jarak 1,4 juta km,
Aku melawan arus pada suhu 6000 C,

Aku meminta aurora melindungimu,

Aku berdusta pada phoenix.

Itu semua karena kau ingin memelukku. Atau aku yang ingin memelukmu.


(aku memang ingin memeluk matahari dengan tanganku), namun ku tak mampu.

Sudah sepantasnya kau berterima kasih pada orion ..

Mengapa aku yang harus menutup?

Padahal kau yang membuka kotak pandoranya.

Mengapa kau bersikeras untuk pergi?

Apakah perbedaan kita haram??

Jika ya, tolong jangan bawa aku kedalam ilusimu.

Dan jangan lagi bergumul dengan black drawf.

Kembalilah sayang,

Aku hanya tak ingin terbedakan pada kasta,

aku ingin bumi yang melingkari kita.

Bukan Matahari !



.alia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar