Pertumbuhan kepribadian di tengah – tengah kita sangatlah minim diperhatikan baik itu dalam serangan dari luar dan dari dalam diri. Kebanyakan yang mengalami gangguan kepribadian adalah mereka yang kurang memhami betapa pentingnya kesehatan mental yang tumbuh dalam diri mereka masing – masing. Studi tentang potensi manusia untuk pertumbuhan sudah lama dia abaikan dalam psikologi yang pertama- tama memeriksa sakit jiwa bukan kesehatan jiwa. Akan tetapi dalam tahun – tahun belakangan ini, ahli – ahli psikologi yang jumlahnya meningkat mulai mengakui kapasitas untuk bertumbuh dan berkembang dalam kepribadian manusia.
Ahli – ahli psikologi pertumbuhan ini telah memilki suatu pandangan yang segar terhadap kodrat manusia . Apa yang mereka lihat adalah suatu tipe orang yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan psikoanalisis, bentuk – bentuk psikologi tradisional. Ahli – ahli psikologi humanistic semakin kritis terhadap tradisi – tradisi ini, mereka percaya bahwa behaviorisme dan psikoanalisis memberikan pandangan – pandangan terbatas tentang kodrat manusia,mengabaikan punack – puncak yang akan didaki oleh orang – orang yang memilki potensi. Tuduhan dari pengeritik – pengeritik ini ialah bahwa behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin’’ suatu system komplek yang bertingkah laku menurut cara – cara yang sesuai dengan hukum. Selain itu da psikonalisis yang memberikan kita sisi pincang kodrat kita sebagai manusia yaitu pada tingkah laku , psikotis , neurotis.
Kepribadian Sehat menurut Carl Rogers
Carl Rogers adalah seseorang yang menyatakan pada terapi berpusat pada klien, dimana metode ini menganggap bahwa individu yang terganggu memilki suatu tingkat kemampuan dan kesaran tertentu dan mengatakan kepada kita banyak tentang pandangan rogers mengenai kodrat manusia. Rogers percaya bahwa orang – orang dibimbing oleh persepsi sadar mereka sendiri tentang diri mereka dan dunia sekitar mereka bukan oleh kekuatan – kekuatan tak sadar yang tidak dapat mereka kontrol.
Dalam karyanya dengan klien – klien, Rogers mempertahankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien, penglaman – pengalamannya sendiri.
Motivasi Orang sehat (Aktualisasi Diri)
Dalm system kepribadian aktualisasi diri yang memelihara , meningkatkan semua segi individu. Karena itu kecendrungan aktualisasi itu memungkinkan organism hidup terus dengan membantu dan mempertahankan kebutuhan – kebutuhan jasmaniah dasar.
Rogers juga percaya bahwa skecendrungan aktualisasi diri ini ditemukan dalam semua makhluk hidup . Karena makhluk hidup memilki prinsip untuk teatp dapat hidup serta adanya dorongan untuk maju , adaptasi dalam sebuah lingkungan, serta mengembangkan drinya.
Perkembangan Diri
Dalam sudut ini menggambarkan sebuah pengertian diri (self concept), Self concept disini merupakan gambaran yang dibentuk melalui suatu akibat dan akan bertambah kompleks interaksi – interaksi dengan orang lain. Adapun penghargaan positif (Positive Regard) , yaitu kebutuhan yang memaksa agar terpuaskan dalam pribadi. Selain itu adapula penghargaan postif bersyarat ( Conditional Positive Regard) dimana kebutuhan yang diberikan dengan rasa tulus , kenyamanan dan takkan hilangnya rasa kasih itu. Sebaliknya Penghargaan positif tanpa bersyarat ( unconditional positive regard) merupakan kebebasan yang diberikan kenyamanan serta kasih tanpa memperlihatkan dengan norma – norma yang telah ada .
Rogers Memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya
1. Keterbukaan pada Pengalaman
Merupakan kepribadian yang sangat fleksibel , yang tidak hanya melihat dari sudut pengalaman - pengalaman yang diberikan oleh kehidupan , tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan – kesempatan persepsi dan ungkapan baru.
2. Kehidupan Eksistensial
Merupakn Kepribadian yang sehat dan terbuka kepada segala sesuatu momen yang terjadi serta terdapat struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respon atas pengalaman momen yang berikutnya.
3. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang sendiri
Sebagai pengalaman yang menghidupkan individu agar jauh lebih sehat dengan mempertimbangkan segi situasi serta memperhitungkan keputusan yang akan memuaskan .
4. Perasaan Bebas
Melihat dari berbagai pilihan serta tidak memilki perasaan bebas dikarenakan terlalu melihat masa depan tergantung hanya pada diri sendiri dan pandangan yang masih terlalu sempit
5. Kreativitas
Mereka spontan , memiliki penyesuain diri yang pasif dan mereka tidak menghiraukan orang lain dapat menerima perlakuan serta tingkah laku mereka.
Disini Rogers memberikan pandangan serta ketegasan mengenai hal penglihatan seseorang akan yang lain baik itu dari pengalaman serta tingkah laku yang hadir dalam setiap individu. Tentu menjadi sesuatu yang menarik yang perlu dipelajari serta didengar. Rogers juga memberikan persepsi tentang sifat aktualisasi dalam diri , agresifitas, persepsi lingkungan serta melihat konsekuensi dari prilaku individu dari suatu lingkungan. Rogers juga memperthankan bahwa kepribadian harus diperiksa dan dipahami melalui segi pandangan pribadi klien, penglaman – pengalamannya sendiri , maka demikian juga dalam kehidupan profesionalnya, dia percaya akan penglaman klie – kliennya. Realitas juga sangat bergantung dari penglaman – pengalaman perceptual seseorang.
Kepribadian Sehat menurut Abraham Maslow
Dia merupakan yang sangat memperhatikan dan memberikan sentuhan pada perkembangan psikologi kepribadian . dikarenakan ia memberikan model mengenai kepribadian Psikologi humasitik. Maslow juga menjelaskan kesehatan kepribadian bukan hanya dipastikan dari sisi orang yang memilki kepribadian yang kurang seperti orang gila, timpang, atau hal keadaaan terburuk, tapi ia memberikan bahwa kelebihan orang sehat dan kurang normal harus juga dipahami.
Maslow juga menyelidiki individu – individu ini dengan menggunakan bermacam – macam tekhnik interview, asosiasi bebas , dan projective techniques dengan orang – orang yang sudah mati – dan menyimpulkan bahwa semua manusia dilahirkan dengan kebutuhan – kebutuhan instinktif. Kebutuhan kebutuhan universal ini mendorong kita untuk bertumbuh dan berkembang, untuk mengaktualisasikan diri kita.
Dalam pandangan humanistic ini manusia memilki potensi lebih banyak daripada apa yang mereka capai. Maslow berpendapat bahwa apabila kita dapat melepaskan potensi itu, maka kita semua dapat mencapai keadaan eksistensi yang ideal yang ditemukannya dalam orang – orangnya yang mengaktualisasi diri.
Dorongan Kepribadian
Dalam pandangan msalow semua mnusia memilki kecendrungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Dalam memuaskan kebutuahan yang berada dalam tingkatan terendah ; Kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan memilki dan dicinta, kebutuhan akan penghargaan, dan aktualisasi diri.
Sifat – sifat Pengaktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan suatu kebutuhan instinktif , namun aktualiassi diri sangat bergantung pada pengalaman pengalaman masa – masa kanak yang memudahkan atau menghambat perkembangannya kelak. Berbagai pengaktualisasikan diri :
- Mengamati Realitas Secara efisien
- Penerimaan Umum atas kodrat , orang lain dan Diri sendiri
- Spontanistas , Kesedrehanaan, kewajaran
- Fokus pada Maslah – maslah di luar negeri Mereka
- Kebutuhan akan privasi dan Independensi
- Berfungsi secara otonom
- Apresiasi yang senantiasa Segar
- Pengalaman – pengalaman mistik atau “ Puncak”
- Minat sosial
- Hubungan Antar Pribadi
- Struktur Watak Demokratis
- Perbedaan anatar Sarana dan Tujuan antara baik dan buruk
- Perasaaan Humor yang tidak menimbulkan permusuhan
- Kreativitas
- Resistensi Terhadap Inkulturasi
Dalam konsep seorang Abraham Maslow memberikan suatu penjelasan yang amsuk akal tentang apa sebabnya orang – orang yang kelihatannya memilki segala sesuatu. Sebab mereka tidak bisa menunjukan sesuatu yang khusus dalam kehidupan mereka. Mereka belum mengungkapakan perkembanagn mereka yang penuh dan memilki potensi – potensi yang tidak digunakan . Setelah memuaskan kebutuhan – kebutuhan yang lebih rendah, mereka mersa desakan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Orang yang yang mengaktualisasi diri secara baik adalah orang – orang yang sopan santun, jujur, dan penuh perhatian dan masyrakat dapat menjadi tempat kehidupan yang lebih cocok apabila lebih banyak di antara kita menampilkan sifat – sifat ini.
Kepribadian Sehat menurut Erich Fromm
Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya masyarakat menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat. Karena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha masyarakat.
Faktor kunci ialah bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia. Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya, dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu. Suatu masyarakat yang sehat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta satu sama lain, menjadi produktif yang kreatif, mempertajam dan memperhalus tenaga pikiran dan objektivitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu yang berfungsi sepenuhnya.
Tetapi apabila kekuatan-kekuatan sosial mencampuri kecenderungan kodrati untuk pertumbuhan, Akibatnya ialah tingkah laku irasional dan neurotis, masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang yang sakit. Sebagai hasil perkembangan dari analisis-analisis historisnya, Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberartian. Menurut Fromm, kita adalah makhluk yang unik dan kesepian. Sebagai akibat evolusi kita dari binatang-binatang yang lebih rendah, kita tidak lagi bersatu dengan alam, kita telah mengatasi alam. Tidak seperti tingkah laku binatang, tingkah laku kita tidak terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.
Akan tetapi perbedaan yang sangat penting antara manusia dan binatang yang lebih rendah terletak pada kemampuan kita akan kesadaran diri, pikiran, dan khayal. Kita mengetahui bahwa kita akhirnya tidak berdaya, kita akan mati, dan terpisah dari alam.
Terdapat kebebasan kepribadian yang lebih besar dalam interaksi-interaksi dengan orang-orang lain dan dengan Allah, dan peranan-peranan sosial lebih fleksibel. Orang lebih mampu memilih kehidupan pribadi. Tentu saja, kita mencapai perasaan bebas yang lebih besar dengan mengorbankan ikatan-ikatan yang telah memberikan perasaan aman dan perasaan memiliki.
Akibatnya, ciri kondisi manusia ialah perasaan isolasi dan alienasi, tidak hanya dari alam tetapi juga dari masyarakat dan sesama kita manusia. Kita bebas dari perbudakan dan tata tertib sosial yang kaku, tetapi karena kita semakin tidak aman, maka kita tidak bebas mengembangkan potensi-potensi kita yang penuh, hakikat yang penuh dari diri kita.
Dorongan Kepribadian
Semua manusia sehat dan tidak sehat didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut, perbedaan antara mereka terletak dalam cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.
Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan:
1. Hubungan
Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis. Ada beberapa cara untuk menemukan hubungan. Beberapa cara adalah destruktif (tidak sehat), dan cara-cara lainnya konstruktif (sehat). Seseorang dapat berusaha untuk bersatu dengan dunia dengan bersikap tunduk kepada orang lain, kepada suatu kelompok, atau kepada sesuatu yang ideal, seperti Tuhan. Dengan menundukan diri, orang tidak lagi sendirian, tetapi menjadi milik dari seseorang atau sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri. Kemungkinan lain seseorang dapat berusaha untuk berhubungan dengan dunia dengan menguasainya, dengan memaksa orang-orang lain tunduk kepadanya.
2. Trasendensi
Erat hubungannya dengan kebutuhan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan. Karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian aksidental dan watak eksistensi yang serampangan, manusia didorong untuk melebihi keadaan tercipta menjadi pencipta, pembentuk yang aktif dari kehidupannya sendiri.
3. Berakar Cara yang ideal
Dengan mepertahankan ikatan-ikatan sumbang dalam setiap tingkat, seseorang menutup pengalaman-pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk beberapa manusia. Situasi ini tidak membiarkan perhatian, pembagian, dan partisipasi penuh dengan dunia pada umumnya yang merupakan suatu syarat untuk kesehatan psikologis.
4. Perasaan identitas
Proses dimana seseorang mencapai suatu perasaan tertentu tentang identitas diri. Sejauh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaan yang unik tentang diri (selfhood) tergantung pada bagaimana kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga, suku, atau bangsa kita. Orang-orang dengan perasaan individualitas yang berkembang baik mengalami diri mereka seperti lebih mengontrol kehidupan mereka sendiri, dan kehidupan mereka tidak dibentuk oleh orang-orang lain. Dengan cara ini, identitas ditentukan berdasarkan kualitas-kualitas suatu kelompok, bukan berdasarkan kualitas-kualitas diri.
5. Kerangka orientasi Dasar
Semakin objektif persepsi kita, semakin juga kita berhubungan dengan kenyataan, jadi semakin matang dan semakin tangkas pula kita dalam menanggulangi dunia luar. Pikiran harus dikembangkan dan diterapkan dalam semua segi kehidupan. Suatu yang kurang ideal dalam membangun suatu kerangka orientasi adalah lewat irasionalitas.
Kepribadian yang sehat menurut Erich Fromm adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Kepribadian yang sehat menurut Fromm ditandai beberapa hal antara lain pola hubungan yang sehat (konstruktif), bukan atas dasar ketergantungan ataupun kekuasaan dalam hubungan dengan orang lain, kelompok, dan Tuhan. Transendensi (kebutuhan untuk melebihi peran-peran pasif, melampaui perasaan tercipta menjadi pencipta yang aktif-kreatif). Perasaan berakar yang diperoleh melalui persaudaraan dengan sesama umat manusia, perasaan keterlibatan, cinta, perhatian, dan partisipasi dalam masyarakat. Perasaan identitas sebagai individu yang unik. Memiliki kerangka orientasi (frame of reference) yang mendasari interpretasinya yang objektif terhadap berbagai peristiwa.
Sumber :
Kholil Lur Rochman 2010. Kesehatan Mental. STAIN Press. Purwokerto
Chaplin.J.P. 1981. Kamus Lengkap Psikologi. PT. RajaGrafindo Persada.,Jakarta
Schultz Duane.1991.Psikologi Pertumbuhan.Kanisius. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar